Menjadi guru inovator mendulang harapan untuk mewujudkan impian melahirkan anak bangsa yang cerdas, kritis, demokratis, dan berakhlak. Perwujudan tersebut tentunya tidak semudah membalikan telapak tangan. Harapan dan rencana seorang guru inovator merupakan sosok sentral yang dapat sebagai ujung tombak pembangunan pendidikan. Untuk menghadapi dinamika tersebut maka kompetensi guru dituntut berfikir kritis dan bertindak secara inovatif.
Inovasi sebagai suatu gagasan, praktik atau obyek/benda yang disadari dan diterima sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau kelompok untuk diadopsi. Pada BAB IV ini akan mengetengahkan Rencana dan harapan saya untuk meningkatkan dan melakukan inovasi pembelajaran.
Untuk mencapai semua itu, saya harus mempunyai beberapa komitmen langkah-langkah yang harus dilakukan pada kegiatan masa datang antara lain:
1. Memiliki visi untuk berubah
Jangan berharap peserta didik akan memiliki pola pikir inovatif apabila seorang guru tidak selalu memberi contoh kepada anak didiknya untuk selalu berinovasi. Visi untuk selalu melakukan perubahan dalam menyajikan pembelajaran mutlak di pahami oleh seorang guru dalam menyajikan materi pembelajarannya. Untuk melaksanakan ini seorang guru harus memiliki tujuan dan harus mampu menyatakan dan mendefinisikan tujuan secara jelas. Seorang guru harus banyak meluangkan waktu untuk menggambarkan dan menjelaskan visi, tujuan dan tantangan masa depan kepada peserta didiknya. Guru berusaha setiap menyajikan pembelajaran selalu berupaya mencapai visi dan tujuan, serta dalam menghadapi berbagai tantangan. Guru hendaknya selalu mengilhami kepada setiap peserta didik untuk selalu bersemangat dan menemukan cara-cara yang inovatif untuk memperoleh pengetahuan.
2. Memerangi ketakutan dan perubahan
Guru inovatif senantiasa mengobarkan semangat pentingnya perubahan. Mereka berusaha menggantikan kepuasan atas kemapanan yang ada dengan kehausan akan ambisi. Mereka akan berkata, ” Saya sedang melakukan hal yang baik, tetapi kita tidak boleh berhenti dan berpuas diri dengan kemenangan yang ada, kita harus melakukan hal-hal yang lebih baik lagi, halau semua yang menghalangi untuk sebuah perubahan positif”. Selanjutnya, semua pendidik perlu menyampaikan bahwa saat ini kita harus melakukan suatu spekulasi baru yang terstruktur untuk sebuah perubahan.
Mereka memberikan gambaran menarik tentang segala sesuatu yang hendak diraih pada masa mendatang. Oleh karena itu, satu-satunya cara menuju ke arah sana yaitu dengan berusaha memeluk perubahan.
3. Menjadi pemodel
Seorang pemodel hendaknya menggunakan pendekatan portofolio, berusaha mencari keseimbangan antara kegagalan dengan kesuksesan. Guru harus selalu berinteropeksi jika mengalami kegagalan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Guru senang mempertimbangkan berbagai usulan masukan tetapi tetap merasa nyaman dengan berbagai pemikiran yang menggambarkan tentang kegagalan-kegagalan yang mungkin akan diterima.
4. Memiliki rencana yang dinamis
Guru harus fokus pada rencana pembelajaran yang benar-benar hebat, menarik dan menyenangkan. Setiap rencana mudah dilaksanakan, sumber tersedia dengan baik, responsif dan terbuka untuk semuanya. Memberikan penghargaan dan respons kepada peserta pendidik dan tetap dapat menjaga kesegarannya dalam melaksanakan setiap pekerjaan. Untuk mencapai inovatif yang radical, harus memiliki keberanian menentang berbagai asumsi aturan yang ada di sekitar lingkungan. Pembelajaran inovatif bukan seperti permainan olahraga yang selalu terikat dengan aturan dan keputusan wasit, tetapi Pembelajaran Inovatif tak ubahnya seperti seni yang di dalamnya memiliki banyak kesempatan untuk berpikir secara lateral, sehingga mampu menciptakan cara-cara baru tentang “aneka rasa” menu yang akan dihidangkan untuk anak didiknya.
5. Berkolaborasi
Guru hendaknya memandang pembelajaran dengan sistem kolaborasi sebagai kunci sukses dalam inovasi. Guru menyadari bahwa tidak semua pembelajaran dapat dilakukan hanya dengan mengandalkan pada sumber-sumber internal. Oleh karena itu, mereka harus melihat dunia luar atau mengajak orang-orang disekitar sebagai mitra sejajar, sehingga bisa saling bertukar pengalaman dan keterampilan mengajar.
6. Berani menerima kegagalan
Setiap peserta didik harus dibelajarkan bahwa setiap kegagalan merupakan langkah awal dari perjalanan jauh menuju kesuksesan. Kegagalan merupakan kesempatan untuk memulai kembali dengan cara yang lebih cerdas. Artinya, tiada lain yang harus dilakukan adalah kita harus banyak belajar dari kegagalan ini. Dengan belajar yang lebih maka ada pembeda antara kita yang pernah gagal dengan mereka yang menjalani hidup dengan mulus-mulus saja. Kenapa? Karena kita sebagai manusia yang berakal akan mencari suatu cara (tentunya dengan belajar yang lebih banyak dan lebih cerdas) agar bisa melewati kegagalan pertama tadi. Darisitulah,letak pentingnya pembelajaran makna kegagalan agar ditanamkan kepada anak didik sedini mungkin.
7. Bersemangat
Seorang guru harus fokus terhadap segala sesuatu yang ingin dirubah. Siap dan senantiasa bergairah dan bersemangat dalam menghadapi dan menanggulangi berbagai tantangan. Energi dan semangat yang dimiliki oleh seorang guru akan menular dan mengilhami setiap peserta didik.
Jika guru menghendaki setiap peserta didik dapat terinpirasi untuk menjadi inovatif, merubah cara-cara yang biasa mereka lakukan, dan untuk mencapai hasil yang luar biasa, maka guru mutlak harus memiliki semangat yang menyala-nyala tentang apa yang diyakini dan harus dapat mengkomunikasikannya setiap saat untuk selalu mengedepankan ke arah perubahan positif.
Inovasi sebagai suatu gagasan, praktik atau obyek/benda yang disadari dan diterima sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau kelompok untuk diadopsi. Pada BAB IV ini akan mengetengahkan Rencana dan harapan saya untuk meningkatkan dan melakukan inovasi pembelajaran.
Untuk mencapai semua itu, saya harus mempunyai beberapa komitmen langkah-langkah yang harus dilakukan pada kegiatan masa datang antara lain:
1. Memiliki visi untuk berubah
Jangan berharap peserta didik akan memiliki pola pikir inovatif apabila seorang guru tidak selalu memberi contoh kepada anak didiknya untuk selalu berinovasi. Visi untuk selalu melakukan perubahan dalam menyajikan pembelajaran mutlak di pahami oleh seorang guru dalam menyajikan materi pembelajarannya. Untuk melaksanakan ini seorang guru harus memiliki tujuan dan harus mampu menyatakan dan mendefinisikan tujuan secara jelas. Seorang guru harus banyak meluangkan waktu untuk menggambarkan dan menjelaskan visi, tujuan dan tantangan masa depan kepada peserta didiknya. Guru berusaha setiap menyajikan pembelajaran selalu berupaya mencapai visi dan tujuan, serta dalam menghadapi berbagai tantangan. Guru hendaknya selalu mengilhami kepada setiap peserta didik untuk selalu bersemangat dan menemukan cara-cara yang inovatif untuk memperoleh pengetahuan.
2. Memerangi ketakutan dan perubahan
Guru inovatif senantiasa mengobarkan semangat pentingnya perubahan. Mereka berusaha menggantikan kepuasan atas kemapanan yang ada dengan kehausan akan ambisi. Mereka akan berkata, ” Saya sedang melakukan hal yang baik, tetapi kita tidak boleh berhenti dan berpuas diri dengan kemenangan yang ada, kita harus melakukan hal-hal yang lebih baik lagi, halau semua yang menghalangi untuk sebuah perubahan positif”. Selanjutnya, semua pendidik perlu menyampaikan bahwa saat ini kita harus melakukan suatu spekulasi baru yang terstruktur untuk sebuah perubahan.
Mereka memberikan gambaran menarik tentang segala sesuatu yang hendak diraih pada masa mendatang. Oleh karena itu, satu-satunya cara menuju ke arah sana yaitu dengan berusaha memeluk perubahan.
3. Menjadi pemodel
Seorang pemodel hendaknya menggunakan pendekatan portofolio, berusaha mencari keseimbangan antara kegagalan dengan kesuksesan. Guru harus selalu berinteropeksi jika mengalami kegagalan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Guru senang mempertimbangkan berbagai usulan masukan tetapi tetap merasa nyaman dengan berbagai pemikiran yang menggambarkan tentang kegagalan-kegagalan yang mungkin akan diterima.
4. Memiliki rencana yang dinamis
Guru harus fokus pada rencana pembelajaran yang benar-benar hebat, menarik dan menyenangkan. Setiap rencana mudah dilaksanakan, sumber tersedia dengan baik, responsif dan terbuka untuk semuanya. Memberikan penghargaan dan respons kepada peserta pendidik dan tetap dapat menjaga kesegarannya dalam melaksanakan setiap pekerjaan. Untuk mencapai inovatif yang radical, harus memiliki keberanian menentang berbagai asumsi aturan yang ada di sekitar lingkungan. Pembelajaran inovatif bukan seperti permainan olahraga yang selalu terikat dengan aturan dan keputusan wasit, tetapi Pembelajaran Inovatif tak ubahnya seperti seni yang di dalamnya memiliki banyak kesempatan untuk berpikir secara lateral, sehingga mampu menciptakan cara-cara baru tentang “aneka rasa” menu yang akan dihidangkan untuk anak didiknya.
5. Berkolaborasi
Guru hendaknya memandang pembelajaran dengan sistem kolaborasi sebagai kunci sukses dalam inovasi. Guru menyadari bahwa tidak semua pembelajaran dapat dilakukan hanya dengan mengandalkan pada sumber-sumber internal. Oleh karena itu, mereka harus melihat dunia luar atau mengajak orang-orang disekitar sebagai mitra sejajar, sehingga bisa saling bertukar pengalaman dan keterampilan mengajar.
6. Berani menerima kegagalan
Setiap peserta didik harus dibelajarkan bahwa setiap kegagalan merupakan langkah awal dari perjalanan jauh menuju kesuksesan. Kegagalan merupakan kesempatan untuk memulai kembali dengan cara yang lebih cerdas. Artinya, tiada lain yang harus dilakukan adalah kita harus banyak belajar dari kegagalan ini. Dengan belajar yang lebih maka ada pembeda antara kita yang pernah gagal dengan mereka yang menjalani hidup dengan mulus-mulus saja. Kenapa? Karena kita sebagai manusia yang berakal akan mencari suatu cara (tentunya dengan belajar yang lebih banyak dan lebih cerdas) agar bisa melewati kegagalan pertama tadi. Darisitulah,letak pentingnya pembelajaran makna kegagalan agar ditanamkan kepada anak didik sedini mungkin.
7. Bersemangat
Seorang guru harus fokus terhadap segala sesuatu yang ingin dirubah. Siap dan senantiasa bergairah dan bersemangat dalam menghadapi dan menanggulangi berbagai tantangan. Energi dan semangat yang dimiliki oleh seorang guru akan menular dan mengilhami setiap peserta didik.
Jika guru menghendaki setiap peserta didik dapat terinpirasi untuk menjadi inovatif, merubah cara-cara yang biasa mereka lakukan, dan untuk mencapai hasil yang luar biasa, maka guru mutlak harus memiliki semangat yang menyala-nyala tentang apa yang diyakini dan harus dapat mengkomunikasikannya setiap saat untuk selalu mengedepankan ke arah perubahan positif.
Comments
Post a Comment